TERIMA KASIH KAMI UCAPKAN SEBANYAK-BANYAKNYA
KAMI KELOMPOK 11 DARI KELAS X-3
SMA SANTA URSULA, Jalan Pos No.2, Jakarta Pusat
Stella Amelia Sultan X-3 / 31
Stephanie X-3 / 32
Thalia Wirawan X-3 / 33
Senin, 06 Agustus 2012
ALAT
dan bahan
1.) Kawat Kassa
2 2.) Kaki tiga (tripod)
q 3.) Gelas kimia
4.) Mangkuk porselen
5.) Corong
6.) Kertas saring (lingkaran)
7.) Termos berisi beberapa buah es batu
8.) Spiritus
9.) Kaleng susu kental bekas
10.) Piring kecil
11.)Batang lidi
12.) Garam kotor (2
sendok makan garam dengan 1 sendok makan pasir)
13.) Kamper kotor (3
buah kamper kecil ditumbuk halus + pasir)
14.) Spidol warna-warni
15.) Batang pengaduk
16.) 3 kertas saring (persegi panjang)
Kamper Kecil :
KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI adalah pemisahan di mana
komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan di antara 2 fase. Salah
satunya fase stasioner (tetap), sedangkan yang lainnya merupaka fase bergerak. Berdasarkan
jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi
kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi yang
paling sederhana adalah kromatografi kertas.
PERCOBAAN KROMATOGRAFI KERTAS
Tujuan : Menguraikan komponen warna yang ada di dalam
suatu warna spidol menggunakan teknik Kromatografi kertas.
Alat dan Bahan :
No.
|
Alat/ Bahan
|
No.
|
Alat/Bahan
|
1.
|
Gelas
kimia 250 ml + seperlima gelas air
|
6.
|
Spidol
Orange
|
2.
|
Batang
pengaduk
|
7.
|
Spidol
Hitam
|
3.
|
3 Kertas
saring
|
7.
|
Spidol
Hijau
|
4.
|
Pensil /
Lidi
|
9.
|
Spidol
coklat
|
5.
|
Spidol
merah muda
|
10.
|
Penggaris
|
Langkah Kerja :
11. Sediakan kertas saring yang berukuran 5 x 12
cm
22. Pada kertas saring pertama tarik garis dengan
pensil pada jarak 1,5 cm dari ujung bawah kertas saring! Buatlah titik dengan
spidol hitam di ujung kiri garis itu! Kemudian di tengah dan ujung kanan garis
tersebut buatlah titik menggunakan spidol warna orange dan hijau. Biarkan tinta
menjadi kering.
Pada kertas
saring kedua buatlah gambar hati dengan warna spidol bebas (selain warna
primer). Pada kertas saring ketiga tulislah “KIMIA” menggunakan spidol warna coklat.
3. Masukkan air ke dalam gelas kimia setinggi 1,5
cm!
4. Gulung bagian atas kertas saring pada lidi dan gantungkan kertas itu tegak lurus pada lidi di dalam botol! Ujung kertas harus tercelup dalam air, tetapi titik tinta jangan tercelup air.
5. Biarkan air merambat naik pada kertas saring
sampai mendekati kertas saring!
6.
Kertas
saring dipindahkan, kemudian biarkan sampai kering!
Hasil Pengamatan
:
Warna Tinta
|
Hitam
|
Orange
|
Hijau
|
Merah Muda
|
Cokelat
|
|
Warna noda yang terdapat pada kertas
saring
|
Ungu tua
|
Merah
|
Kuning lemon
|
Merah tua
|
Kuning muda
|
|
Cokelat tua
|
Hijau muda
|
Coklat sawo matang
|
||||
Biru Dongker
|
Kuning
|
Biru muda
|
Merah muda
|
|||
Hitam
|
Analisa data :
Dalam
hal ini dapat dilihat perbedaan-perbedaan panjang penguraian komponen warna.
Ini terjadi karena perbedaan kemampuan fase gerak (air) membawa zat terlarut
(komponen warna) dalam fase diam (kertas kromatografi).
Pemisahan
komponen-komponen warna ini juga disebabkan oleh perbedaan daya serapnya pada
kertas. Disini juga terlihat bahwa komponen-komponen warna akan terpisah satu
sama lain berdasarkan daya serapnya pada kertas
.
Percobaan
ini membuktikan bahwa sebuah warna mempunyai komponen-komponen warna
penyusunnya yang lain. Penguraian warna ini terjadi karean fase tetap cenderung
menahan komponen campuran, sedangkan fase bergerak cenderung menghanyutkan.
Akibatnya komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan.
KESIMPULAN :
1.
Kromatografi kertas dapat menguraikan warna-warna menjadi
komponen-komponen warna penyusunnya.
2. Setiap warna memiliki daya
serap pada kertas (yang diberi air) yang berbeda-beda
Minggu, 05 Agustus 2012
Penyaringan dan Pengkristalan
Penyaringan
dan Pengkristalan
Tujuan:
Mempelajari pemisahan campuran menggunakan metode penyaringan dan pengkristalan
1.
Penyaringan (filtrasi) didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, biasanya
menggunakan kertas saring sehingga akan menahan pertikel suspensi.
Terdapat
dua istilah:
Residu = zat yang tertahan /tertinggal di kertas saring
Filtrat =
zat (cairan) yang berhasil melewati kertas saring.
2. Pengkristalan (kristalisasi) merupakan proses mendinginkan larutan
sehingga zat terlarut mengkristal. Melalui kristalisasi, diperoleh zat padat
yang lebih murni karena komponen larutan lainnya tidak ikut mengkristal.
Alat dan bahan:
No.
|
Alat dan
Bahan
|
No.
|
Alat dan
Bahan
|
1
|
Garam (2
sdm)
|
6
|
Kaki tiga
|
2
|
Pasir (1 sdm)
|
7
|
Batang pengaduk
|
3
|
Gelas kimia
|
8
|
Cawan porselin
|
4
|
Corong
|
9
|
Pembakar spiritus
|
5
|
Kertas saring
|
10
|
Korek api
|
Langkah
Kerja:
1.
Campurkan 2
sendok makan garam dengan 1 sendok makan pasir dalam gelas kimia sehingga menghasilkan
garam kotor.
Tambahkan
air sampai ketinggian air kira-kira 1 cm di atas garam kotor. Aduk selama ±2 menit menggunakan batang pengaduk hingga campuran
merata.
2.
Lipat kertas
saring menjadi empat dan tarik salah satu sisinya hingga berbentuk seperti kerucut tanpa
alas. Letakkan kertas saring tersebut di atas corong.
Tuangkan dan
saring campuran yang terdapat pada gelas kimia, tampung filtratnya menggunakan cawan porselin.
^ Pasir
(residu) yang tertinggal di kertas
saring setelah
proses penyaringan
3.
Letakkan
cawan porselin yang berisikan air garam hasil penyaringan di atas kaki tiga.
Panaskan di atas pembakar spiritus
yang sudah dinyalakan dengan korek api hingga semua air yang terdapat pada cawan porselin menguap.
4.
< Hasil dari proses penyaringan dan kristalisasi air garam kotor. Garam menjadi
bersih kembali, tidak ada pasir sama sekali.
Hasil Pengamatan:
No.
|
Percobaan
|
Pengamatan
|
1
|
Garam
kotor + pasir
|
Air yang
dicampur berwarna kecoklat-coklatan.
|
2
|
Filtrat
hasil penyaringan
|
Filtrat
bersih, tak ada pasir yang melewati kertas saring.
|
3
|
Residu
pada kertas saring
|
Semua
pasir pada campuran garam kotor tertinggal di kertas saring.
|
4
|
Kristal
hasil pemanasan
|
Garam
kristal sangat bersih dan jernih.
|
5
|
Rasa dan
warna kristal
|
Kristal
kembali menjadi garam yang bahkan lebih bersih dari sebelumnya. Hanya terasa
asin garam.
|
Analisa
Data:
Campuran
yang dapat dipisahkan dengan cara penyaringan adalah campuran cair yang terdiri
dari dua unsur maupun materi penyusun yang berbeda.
Kesimpulan:
Penyaringan dan pengkristalan
merupakan contoh metode pemisahan zat. Dengan proses penyaringan, kita
mendapatkan larutan garam yang jernih. Kemudian dilanjutkan dengan kristalisasi,
dengan cara memanaskan
larutan garam hingga semua airnya menguap. Hasil proses tersebut adalah garam
kristal yang bersih.Sabtu, 04 Agustus 2012
Sublimasi
Sublimasi
Tujuan : Memisahkan komponen yang dapat menyublim (kamfer) dari campurannya yang tidak
menyublim (pasir)
Alat dan bahan :
1. Kamfer
kotor (3 buah kamper kecil ditumbuk halus + pasir)
2. Kaleng
susu bekas
3. Piring
beling
4. Es
batu
5. Kawat
kasa
6. Bunsen
7. Tripod
8. Korek
api
Langkah kerja :
1. Masukkan
kamper kotor ke kaleng susu bekas
2. Siapkan
kawat kasa, tripod dan Bunsen
3. Panaskan
kaleng susu tadi dan tutup dengan piring yang sudah terdapat es batu di atasnya
selama kurang lebih 20 menit
4. Setelah
20 menit, pindahkan kaleng susu lalu diamkan sampai dingin
5. Buang
air di atas piring, kemudian angkat piring tersebut perlahan-lahan dan lihatlah
bagian bawahnya
Hasil pengamatan :
Kamper kotor yang dipanaskan
terus menerus akan mencair dan ketika mengalami penurunan suhu, kamper akan
mengkristal.
Analisa data :
1. Prinsip
kerja pemisahan campuran dengan penyubliman adalah kedua komponen campuran
mempunyai sifat berbeda. Yakni, dapat menyublim dan tidak dapat menyublim.
Sehingga saat salah satu komponen berubah wujud, campuran itu dapat dipisahkan.
2. Perbedaan
fisis yang mendasari pemisahan dengan cara penyubliman adalah perbedaan wujud
Kesimpulan : Sublimasi adalah cara pemisahan campuran yang
dapat dilakukan bila dua komponen memiliki sifat dapat menyublim dan tidak
dapat menyublim.
Click picture to enlarge!
Click picture to enlarge!
Langganan:
Postingan (Atom)